8. BANTEN IN TIMES OF SOCIAL REVOLUTION 1926 — 1950)

BANTEN IN TIMES OF SOCIAL REVOLUTION 1926 — 1950)


 -Format Representasi Alam, Manusia dan Kebudayaan Banten dibagi ke    dalam beberapa periode suksesif yang masing-masing menunjukkan      fase perkembangan. 
 -Berdasarkan akumulasi data geografi, arkeologi, etnografi, tutur    dan fakta empirik.


Model Budaya
      Entitas utama periode ini diisi oleh semangat menyongsong dunia baru: kemerdekaan dalam konteks kebangsaan. Diperagakan oleh berbagai gerakan sosial sejalan dengan semangat nasionalisme di seluruh daerah bekas jajahan Belanda. Kelahiran berbagai organisasi politik memberi nuansa perjuangan diplomatis disamping perlawanan fisik. Bekas laskar yang dilatih masa pendudukan Jepang membentuk unit-unit ketentaraan nasional. Konflik terjadi mengawali pemerintahan sipil oleh pribumi dan pergulatan ideologi politik berkepanjangan untuk menemukan format pemerintahan di Banten. Menurunnya para pejabat birokrasi warisan Belanda dan menaiknya peran birokrat dari organisasi politik, militer dan juga kaum ulama.

Bukti Sejarah
      Serangkaian peristiwa pergerakan massa untuk mengusir Belanda dari bumi Banten.
Berbagai kejadian, tempat dan tokoh penting mewarnai rvolusi sosial.
Pertemuan-pertemuan partai politik dan kelompok pembela tanah air (embrio TNI)  memperkaya wawasan perjuangan diplomatis dan fisik.
Laskah rakyat dapat ditampilkan sebagai kekuatan tak terpisahkan dari semangat merdeka.

Etnografi
      Berbagai artefak sejarah berkaitan dengan alat kekuasaan politik, komunikasi antar elit politik dan agama dengan bukti-bukti berupa surat resmi, stempel, foto, peta perjuangan kemerdekaan

Fakta Empirik
      Mesin cetak, Oridab, surat kabar,  perkakas komunikasi, seragam Peta, pakaian laskar rakyat, dan  berbagai jenis persenjataan yang dipakai.




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »