-Format Representasi Alam, Manusia dan Kebudayaan Banten dibagi ke dalam beberapa periode suksesif yang masing-masing menunjukkan fase perkembangan.
-Berdasarkan akumulasi data geografi, arkeologi, etnografi, tutur dan fakta empirik.
Model Budaya
Entitas utama terletak pada situasi Banten sebagai negeri jajahan dengan memberlakukan sistem pemerintahan residen, regen, wedana dst.. Kesulitan hidup, kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan terjadi di seluruh daerah Banten. Hilangnya simbol kekuasaan Islam Banten menyebabkan pencarian referensi ke pusat suci Islam di Mekah untuk menghadapi dominasi politik ekonomi dan sosial budaya Belanda.
Ibadah haji dilanjutkan dengan pendalaman agama dan memperoleh semangat baru untuk melawan kesewenangan. Kiai dan haji mendirikan pesantren di pelosok desa, pusat pendidikan sekaligus pemupukan semangat mengusir penjajah. Krakatau meletus, petani memberontak, perlawanan fisik di berbagai tempat.
Bukti Sejarah
Semangat perlawanan terhadap segala bentuk penindasan dan pengalaman sejarah yang sama menghadapi kekuatan kolonial yang sangat represif disetting dalam suatu display kronologis. Mulai dari tokoh-tokoh ulama Banten belajar agama ke Mekkah dan Madinah, pendirian pesantren, perkumpulan tarekat, latihan debus, berbagai pemberontakan kiai, santri dan ulama.
Etnografi
Para tokoh pemberontakan, jaringan dan jalur perlawanan, penjara Digul, didukung sejumlah besar manuskrip tarekat yang sampai sekarang masih menjadi referensi wajib di pesantren-pesantren tradisional. Tempat, gedung, pakaian, alat-alat yang dipakai dalam pemberontakan,
Fakta Empirik
-Peta dan foto bangunan kolonial dari tingkat residen, asisten residen, regent sampai wedana dan bangunan pendukung lain di seluruh Banten.
-Berbagai sentra perkebunan dan tambang emas warisan Belanda.
-Daftar dan foto Residen Banten.
-Daftar dan foto para pejuang Banten yang dibuang ke Digul
EmoticonEmoticon