6. THE DECLINE AND FALL OF BANTEN CITY (1811 — 1832)

THE DECLINE AND FALL OF BANTEN CITY  (1811 — 1832)


 -Format Representasi Alam, Manusia dan Kebudayaan Banten dibagi ke    dalam beberapa periode suksesif yang masing-masing menunjukkan      fase perkembangan. 
 -Berdasarkan akumulasi data geografi, arkeologi, etnografi, tutur    dan fakta empirik.


Model Budaya
      Entitas penting berupa kekacauan sosial akibat kejatuhan Banten sebagai efek langsung perang Napoleon Bonaparte dengan menugaskan Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Jawa. 
Pemaksaan kebijakan tak  populis menimbulkan  pemberontakan. Peristiwa paling penting kehancuran ibukota Banten dan terhapusnya sistem kesultanan untuk selamanya. 
Dibangunnya Karesidenan Banten berpusat di Serang. Kota Serang yang dulu sebagai areal persawahan paling subur yang dibangun Maulana Yusuf disulap menjadi ibukota Banten modern yang ditandai dengan berdirinya bangunan bergaya Eropa di kota Serang.

Bukti Sejarah
      Situasi Banten abad XIX dipetakan oleh Serrurier.. Sisa-sisa bangunan dan reruntuhan Keraton Kaiban jelang kejatuhan Banten.
Situasi kota Serang ditandai dengan berdirinya kantor Residen lengkap dengan bangunan lain yang mencirikan munculnya peradaban Eropa pertama di Banten dengan berbagai simbol kekuasaan Belanda.
      Berbagai aktivitas urban bernuansa Eropa lengkap dengan bangunan-bangunan pemerintahan, keagamaan dan fasilitas umum seputar alun-alun kota Serang.

Etnografi
      Situasi kota, gedung pemerintahan, keagamaan, fasilitas umum seputar kota Serang. 
Berbagai artefak  kolonial: persenjataan, stempel, surat resmi residen, para pejabat keresidenan, dan berbagai benda terkait masa awal keresidenan Banten

Fakta Empirik
      Foto-foto sultan terakhir, makam sultan di Surabaya, dan regalia di akhir masa pemerintahan kesultanan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »